Wadah Peneliti Jaringan Sosial di Indonesia

Ketika pertama kali Analisa Jaringan Sosial (Social Network Analysis) dikemukakan oleh Barnes (1954) dan temuan Milgram (1967) menghebohkan dunia, Para peneliti jaringan sosial percaya bahwasanya seluruh manusia terkoneksi melalui 6-derajat rangkaian hubungan (the six degrees separation). Pusat Analisis Jaringan Sosial (PAJS) (2010) melakukan penelitian dan menemukan bahwa derajat keterpisahan – keterhubungan antar manusia dimanapun berada adalah 2-4 orang. Lebih lanjut, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Facebook (2016), derajat keterpisahan manusia adalah 3,57 derajat keterpisahan (three and a half degrees separation) menyebabkan fenomena dunia yang mengecil (the shrinking world) benar – benar terjadi. Hal ini membuat perubahan sosial budaya dewasa ini menjadi semakin cepat, dan kehidupan sosial manusia menjadi demikian kompleks. Kami menawarkan Jaringan Sosial sebagai frame of reference sebagai kerangka berpikir alternatif dalam menjawab berbagai permasalahan yang semakin kompleks saat ini. Pendekatan ini dapat digunakan untuk menjawab berbagai perubahan perilaku organisasi, penggalangan dukungan politik, pembentukkan opini, pembentukkan lingkungan sosial, manajemen pemasaran, manajemen stratejik, informasi dan perkembangan teknologi, pembangunan infrastruktur fisik dan non-fisik, jaringan teroris dan trans-nasional dan lain sebagainya. Kita memasuki era dunia yang terkoneksi (the connected world).
Rendy A. Prasetya
Direktur Eksekutif
Bergabunglah dengan Wadah Perkumpulan Peneliti Jaringan Sosial di Indonesia
